Senin, 7 Agustus 2023 – 14:06 WIB
VIVA – Ukraina lagi-lagi menyatakan kegagalannya dalam operasi kontra-ofensif untuk memukul militer Rusia di sejumlah daerah. Pengakuan ini diungkap langsung oleh Kepala Penasihat Presiden, Mykhailo Podolyak.
Baca Juga :
Mayoritas Warga Amerika Serikat Ogah Bantu Ukraina
Seperti yang diakui, militer Ukraina menjalankan operasi serangan balik sejak 4 Juni 2023, di wilayah Yuzhnodonetsk dan Artyomovsk (Bakhmut) Republik Rakyat Donetsk (DPR), serta Zaporizhzhia.
Daerah-daerah tersebut masuk dalam daftar wilayah yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan Rusia, dan punya peran yang sangat vital.
Baca Juga :
Prediksi Jenderal Kang, Dunia Selangkah Lagi Dilanda Perang Nuklir
Sayangnya, kekurangan jumlah personel dan persenjataan jadi masalah besar buat memuluskan rencana tersebut. Podolyak menyebut masalah itu menjadi yang paling utama di medan pertempuran.
VIVA Militer: Bangkai tank Leopard 2 buatan Jerman dan BFV Bradley buatan AS
Baca Juga :
Pangkostrad Maruli Lantik Jenderal Pemburu Teroris OPM Papua Jadi Kaskostrad
“Dari sudut pandang paritas medan perang, memang ada kekurangan (persenjataan) yang signifikan,” ucap Podolyak dilansir VIVA Militer dari Russia Today.
Pernyataan Podolyak memang bukan hal baru, sebab sejumlah petinggi militer Ukraina juga pernah menyatakan hal yang sama.
Halaman Selanjutnya
Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, dan Komandan Pasukan Tavaria, Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi, mengungkap bagaimana anak buahnya menelan pukulan telak dari pasukan Rusia dalam konfrontasi.
Quoted From Many Source