Ternyata Ini Alasan Menara 165 Jakarta Ada Tulisan Lafadz Allah : Okezone Megapolitan

Berita63 Dilihat

 

JAKARTA – Menara 165 adalah salah satu gedung tinggi yang menjadi bangunan ikonik di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, pasalnya gedung ini memiliki tulisan lafadz Allah yang besar pada puncaknya.




Alasan adanya lafadz Allah pada puncak Menara 165, bukan lain adalah untuk sebagai atap sebuah masjid yang dibangun pada puncak menara ini. Masjid Ar Rahim dibuat oleh pengusaha, motivator, sekaligus pendidik Indonesia, Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian pada 16 Mei 2001.

 BACA JUGA:

Dibangun di lantai 27 dan memiliki luas 400 meter persegi, masjid ini menjadi masjid tertinggi di Jakarta. Masjid ini juga memiliki 25 lantai sebagai simbol dari 25 Nabi dan Rasul utusan Allah SWT dan memiliki kaca sebagai dindingnya, sehingga kita dapat melihat pemandangan luasnya kota Jakarta.

Walaupun dibangun pada 2001, tetapi saat itu pembangunan sempat terheti pada lantai 4, karena kurangnya sumber dana, bahkan Ary sempat dijauhi teman-temannya karena menurut mereka bangunan ini tidak akan berhasil.

Tetapi dengan nasihat dari sang ayah, Ary Ginanjar tak patah semangat dan mampu menyelesaikan bangunannya pada tahun 2010. Selain tulisan lafadz Allah, penamaan 165 pada gedung ini juga memiliki filososfinya sendiri.

Mengutip dari ESQNews.id, makna angka 1 adalah ihsan, angka 6 adalah rukun iman dalam Islam, yang juga diwujudkan dalam bentuk mahkota persegi enam sebagai atap masjid Ar Rahim. Lalu angka 5, bermakna rukun islam yaitu Syahadat, Salat, Zakat, Berpuasa, dan Berhaji bagi yang mampu.


Follow Berita Okezone di Google News


Selain dari sisi agama, 165 juga dapat dilihat dari sisi nasionalis. Di mana Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Hal ini diungkapkan Ary dalam channel Youtube Hobby Makan.

Baca Juga  Efek Bekerja WFH dan WFO bagi Kesehatan

“Ada dua makna menara 165 itu. Simbol Agamis dan simbol Nasionalis. 165 adalah simbol agama Islam, 1 nya itu adalah ihsan, kemudian 6 rukun iman dan 5 rukun islam. Dari sisi nasionalis, pancasila lahir pada tanggal 1, bulan 6, tahun 45, kalau tahun Jepang tuh tahun ’05. Jadi 165 itu cinta agama dan cinta tanah air bersatu,” ungkap Ary.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *