Ada hal-hal yang mungkin dianggap sepele orangtua, namun tidak demikian dengan anak-anak mereka.
Berkaca pada pengalaman mendiang Sinead O’Connor, kondisi psikologis anak dibentuk oleh orangtua dan lingkungan sejak kecil. Musisi legendaris berbakat ini mengalami perjalanan hidup luar biasa, yang mungkin luput dari pandangan penggemar selama ini.
Ia mengalami pelecehan seksual karena ibunya melakukan pembiaran, bahkan terkesan mendukung perilaku menyimpang itu. Sinead O’Connor bertindak atau berontak lewat cara-cara yang dipandang umum sebagai perilaku rebellious atau pemberontak.
Padahal bila dirunut kembali, lewat berbagai informasi yang banjir di media sosial TikTok dan YouTube sampai media-media kredibel, alasannya menjadi demikian karena ia ingin didengar dan diperlakukan sebagai anak yang disayangi orangtua. Terutama ibunya, karena sang bapak pergi meninggalkan rumah sejak ia masih kecil.
“Ibu saya tidak pernah memanggil saya cantik. Malahan mengatakan dahulu saya diharapkan lahir sebagai anak lelaki,” ungkap Sinead O’Connor dalam sebuah wawancara dengan pakar psikologi yang beredar di TikTok.
Kondisi ini, ditambah saat ibunya, yang berpisah dari ayahnya, mencukur habis rambut kakak perempuan Sinead O’Connor yang berwarna merah indah.
“Ibu saya lalu mengenalkan kami kepada khalayak sebagai anak yang buruk dan anak yang cantik. Saya pun memangkas habis rambut agar ibu kami tidak bisa lagi berkata mana cantik mana buruk,” tandasnya.
Dan kondisi berlanjut di mana ibunya melakukan pelecehan seksual dan bertindak porno kepadanya lewat beberapa orang lain–bahkan ada yang masih memiliki kekerabatan keluarga.
Sinead O’Connor pun tumbuh menjadi sosok yang dituntut bisa bertahan meski tidak dikasihi dan dilindungi ibunya sendiri. Sangat ironis bahwa lagu yang membuatnya melejit secara global adalah Nothing Compares 2U, dengan salah satu liriknya berbunyi, “All the flowers that you planted, Mama, in the backyard. All died when you went away. I know that living with you, baby, was sometimes hard. But I’m willing to give it another try.”
Baca Juga:Alih-alih Kecanduan Film Bokep, Ibu Musisi Ternama Ini Membiarkan Anaknya Mengalami Pelecehan Seks karena Marah dan Patah Hati
Dan Sinead O’Connor sendiri, dalam wawancara dengan Piers Morgan dan Susanna Reid di Good Morning Britain (2019) menyatakan lagu ini sangat mengingatkannya kepada sang ibu yang meninggal saat ia masih 18 tahun.
“Seandainya bisa, saya ingin memberinya pelukan, ingin lebih memahami mengapa beliau bersikap demikian terhadap anaknya sendiri,” kata Sinead O’Connor.
Sayangnya, jawaban itu tidak pernah diperolehnya hingga tiada. Demikian pula panggilan “cantik” untuk anak perempuan, yang untuk anak lelaki bisa diganti sebagai “ganteng“.
Quoted From Many Source