Selasa, 25 Juli 2023 – 07:54 WIB
VIVA – Wilayah tempat situs nuklir Ukraina, Zaporizhzhia, adalah salah satu daerah yang menjadi sasaran operasi serangan balik militer Ukraina. Meski sudah habis-habisan, pasukan Ukraina justru gagal total mendepak tentara Rusia yang menduduki front tenggara.
Baca Juga :
Rusia Pasang Iklan Tawarkan Warga Kazakhstan Jadi Tentara Bayaran, Digaji Rp 75 Juta
Militer Rusia berhasil menduduki Zaporizhzhia sejak awal Operasi Militer Khusus (NVO) dilancarkan di Ukraina, 24 Februari 2023. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Energodar tentu menjadi alasan pasukan Vladimir Putin harus menguasai wilayah ini.
Upaya keras Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) merebut kembali Zaporizhzhia kerap gagal. Bahkan dalam aksi skala besar operasi kontra-ofensif digelar pada 4 Juni 2023 lalu.
Baca Juga :
Puan: TNI Harus Siap dengan Era ‘Artificial Intelligence’
Pertahanan hebat pasukan Rusia membuat tentara Ukraina kewalahan, meski diperkuat dengan sejumlah senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
VIVA Militer: Tentara Ukraina jadi Tawanan Perang (PoW) militer Rusia
Baca Juga :
Bala Tentara Ukraina Kuasai Dataran Tinggi, Pasukan Rusia Jadi Mangsa Empuk
Hal ini yang membuat banyak tentara Ukraina putus asa. Banyak yang tewas, banyak yang memilih kabur, dan baru-baru ini tak sedikit juga yang memutuskan menyerah.
Pejabat Gubernur Zaporizhzhia, Yevgeny Balitsky, mengungkap fakta para tentara Ukraina yang memilih menjadi Tawanan Perang (PoW) pasukan Rusia. Menurut Balitsky, jumlahnya setiap hari terus bertambah.
Halaman Selanjutnya
“Saya dapat mengatakan bahwa baru-baru ini, selama sekitar satu bulan, musuh mulai menyerah. Dan bukan hanya satu atau dua orang sekaligus, karena ada pembelotan di musim semi. Sekarang seluruh unit menyerah,” ujar Balitsky.
Quoted From Many Source